Kamis, 07 April 2016

JK tolak bantuan Umar Patek bebaskan 10 WNI disandera Abu Sayyaf

Pemerintah menampik pertolongan bekas teroris Umar Patek untuk membebaskan 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera grup militan Abu Sayyaf di Filipina. Sebab, pemerintah cuma memohon pertolongan otoritas Filipina. " Ah tidak ada itu, " kata Wakil Presiden Juiceuf Kalla di Kantornya, Jakarta, Jumat (8/4). Pria akrab disapa JK mengakui kalau ada penawaran Umar Patek untuk menolong membebaskan sandera. Tetapi dia tegaskan, negara tidak bisa negosiasi dengan terorisme. " Iya tawarkan diri, namun kita tidak menginginkan negosiasi itu, jadi melalui pemerintah Filipina, " kata dia. Terlebih dulu, pemerintah diberitakan memohon pertolongan terpidana teroris Umar Patek untuk melobi grup militan Abu Sayyaf, supaya membebaskan 10 Warga Negara Indonesia yang disandera dua minggu paling akhir. Sebagai balasan, Umar Patek minta remisi 10 th. penjara. Sekarang ini dia baru melakukan hukuman sepanjang empat th.. Info itu didapat surat berita the Australian, dua hari kemarin, dari info satu diantara petinggi Tubuh Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Di konfirmasi terpisah, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tak menyanggah ada gagasan melibatkan narapidana terorisme dalam negosiasi pembebasan sandera WNI di Filipina Selatan. " Yang utama, bila yang disandera selamat mengapa tidak, " kata Ryacudu di Jakarta. Umar Patek dengan kata lain Hisyam bin Alizein adalah asisten koordinator lapangan dalam tindakan terorisme Bom Bali Pertama pada th. 2002. Insiden itu menewaskan 202 orang. Umar Patek disebut-sebut pernah membekali beberapa pejabat militan Abu Sayyaf sekarang ini dengan kursus memakai senjata api dan merakit bom. Terpidana teroris asal Jawa Tengah ini hidup berpindah-pindah negara. Namun pria campuran Jawa-Arab ini mukim paling lama di Mindanao Filipina dan Afghanistan. Pernah dekat dengan Al Qaidah, pelarian Umar Patek pada akhirnya selesai pada 25 januari 2011 di Kota Abbottabad, Pakistan lantaran tertangkap intelijen setempat. Tidak hingga satu tahun selanjutnya, dia diekstradisi ke Tanah Air. Waktu masihlah buron, Umar Patek di cari oleh pemerintah Amerika Serikat, Australia, dan Indonesia, dengan nilai buruan meraih USD 1 juta. Baca juga : Nampak berita Umar Patek siap lobi Abu Sayyaf lepaskan 10 WNIKeluarga mengharapkan negosiasi korban penyanderaan jalan lancarPemerintah tahu kehadiran 10 WNI disandera melalui pantauan satelitJokowi sebut diplomasi dengan Filipina & Abu Sayyaf masihlah berjalanJK sebut pembebasan sandera 10 WNI tidak ada batas waktu
Kontraktor Kubah Masjid Enamel
Jual | Pengrajin | Kontraktor Kubah Masjid Enamel Di Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar